Rabu, 10 September 2014

Pemilihan Waktu Trolling


Musim dalam setahun, fase bulan, pasang surut air dan waktu dalam sehari mempunyai efek yang sangat menentukan untuk sukses tidaknya trolling yang dilakukan.



Musim

Musim berdampak pada berlimpahnya ikan disuatu tempat karena adanya migrasi ikan dari satu tempat yang dingin ke tempat yang lebih hangat seperti, tuna, tenggiri, dan beberapa spesies lainnya.

Di daerah dingin kelompok-kelompok ikan ini hanya bisa didapati pada musim panas saja untuk periode beberapa bulan saja dalam setahun. Trolling dengan target spesies-spesies ikan ini akan lebih baik bila dilakukan pada musim panas dibanding pada musim musim lainnya.

Siang – Malam
Beberapa jenis ikan akan sangat taat sekali mengikuti aktifitas waktu makannya. Biasanya aktifitas waktu makan akan sangat intensif di pagi hari dan berkurang intensifitasnya pada siang hari kemudian meningkat lagi pada sore hari sampai menjelang malam hari. Banyak pula spesies-spesies laguna dan beberapa tuna besar yang terus melanjutkan waktu makannya sampai malam hari.





Bagi pemancing, untuk melakukan trolling di malam hari sangatlah berbahaya. Tapi ada juga yang pernah membuktikan bahwa trolling dimalam hari dibawah sinar bulan yang terang dengan menggunakan lure yang berpendar/bercahaya (flourescene) bisa sangat menghasilkan.



Fase Bulan dan Pasang Surut Air
Waktu makan yang normal bagi ikan pada siang dan malam hari sangat ditentukan oleh pasang surut air. Ketika terjadi air pasang ada saat fajar dan saat menjelang malam merupakan waktu yang baik untuk trolling, dan hasilnya akan diatas rata rata.



Fase bulan berdampak pada berlimpahnya ikan dan pasang surut air. Saat bulan purnama juga biasanya diikuti oleh arus pasang yang kencang. Pada saat ini juga daerah yang sangat baik untuk melakukan trolling adalah disekitar sebaran-sebaran karang, karena pada saat ini ikan predator besar sedang aktif-aktifnya mencari makan.



Saat bulan purnama, dengan terangnya cahaya bulan akan menarik ikan kecil naik ke permukaan untuk mencari makanan. Fenomena naiknya ikan ikan kecil itu ke permukaan cenderung menyenangkan bagi ikan ikan predator yang menjadi target trolling.


Cuaca
Keadaan cuaca sangat mempengaruhi ikan dan pemancing. Cerah, tenang, panas/terang merupakan cuaca yang baik untuk trolling. Pada saat cuaca seperti ini pemancing bisa menggunakan beberapa jenis lure yang kecil, karena ikan dapat dengan mudah melihat pada air yang jernih.



Waktu yang terbaik untuk mancing trolling, biasanya disaat hujan dan berangin. Dicuaca hujan dan angin ini sebaiknya menguunakan lure yang lebih besar agar tidak terhalangi oleh air yang beriak.



Begitu juga jika trolling dilakukan ditengah hujan dengan angin yang kencang, sebaiknya gunakan lure yang terberat dan terbesar, dangan arah perahu melawan arah angin. Hal ini untuk menhindari terjadinya benturan antar tali yang bisa menyebabkan tali saling terpilin dan kusut akibat tiupan angin.



Kecepatan Trolling
Umpan alami yang dipergunakan saat trolling tidak bole ditarik denan kecepatan tinggi lebih dari 5 knot. Sementara beberapa type artificial lure dapat ditarik dengan kecepatan diatas 5 knot. Beberapa jenis lainnya akan melompati permukaan air jika beratnya kurang dalam kecepatan diatas 5 knot.



Keuntungan menarik umpan/lure dengan kecepatan tinggi adalah apabila ikan memakan lure maka dengan sendirinya kail yang ada pada lure akan menancap pada mulut ikan, jadi pemancing tinggal memainkan drag pada reelnya dengan baik, sambil menarik ikan kearah boat.


Jika trolling diantara rombongan tuna atau rombongan ikan jenis lainnya, sebaiknya terapkan kecepatan antara 6-12 knot untuk mendapatkan gigitan ikan yang lebih baik dan sering.

Ketika trolling melintasi lautan terbuka, kecepatan tinggi bisa dilakukan dalam upaya mencapai daerah karang berikutnya. Sealin itu juga untuk mendapatkan kesempatan bertemu dengan ikan ikan yang terpisah dari rombongannya.

Kecepatan rendah sangat dianjurkan (dibawah 5 knot) bila trolling dilakukan di laguna ataupun disekitar sebaran sebaran karang, sebab ikan didaerah ini cenderung berdiam di hatitatnya karena ikan didaerah ini masing masing mempunyai daerah territorial sehingga tidak akan mengejar lure yang terlalu jauh dari sarangnya. Selain itu juga ikan ikan daerah karang bukanlah perenang cepat.

Faktor Manusia
Terakhir dan mungkin yang paling mempengaruhi trolling adalah pilihan pemancing terhadap alat yang akan dipakainya dan cara trolling yang akan dilakukan. Semua pilihan adalah merupakan kesukaan orang perorang, sebab manusia cenderung bersifat sebagai pemilih. Jadi semua pilihan itu akan kembali pada suka atau tidak suka pemancing terhadap apa yang akan dilakukannya.

(mancing-soroako)

Related Posts:

  • Mancing Tenggiri Memancing Teggiri Tak Pernah Basi Daya tarik ikan tenggiri sepertinya tiada pernah habis. Dari dahulu hingga sekarang ikan tenggiri terus menjadi target pemancing. Daya sergap dan kecepatannya berenang bagaikan torpedo … Read More
  • Teknik Mancing Laut dengan Pelampung Cara mancing laut berpelampung lebih sederhana dibanding mancing dasaran. Teknik ini dilakukan untuk menghindari dari tersangkutnya umpan dari karang atau objek lain di dasar laut. Gunakan joran berukuran panjang lebih d… Read More
  • Budidaya Ikan Mas Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak yang sudah lama dibudidayakan dan terdomestikasi dengan baik di dunia. Di Cina, para petani telah membudiday… Read More
  • Mancing Udang Galah Udang memiliki anatomi yang berbeda dengan ikan, oleh karena itu cara memancing udang galah pun juga berbeda dengan memancing ikan pada umumnya. Ketelitian sangat diperlukan dalam memancing udang galah ini. Sebenarnya pengg… Read More
  • 5 Prinsip Dasar Mancing di Laut Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan pemancing sewaktu mancing di laut, diantaranya: 1. Persiapan kapal. Tentu kapal yang akan digunakan harus layak melaut, dan diharuskan ada pelampung penyelamat untuk semua or… Read More

0 komentar:

Posting Komentar